Riset 5 Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik
Salah satu riset saya adalah tentang radio pernahkan kalian mendengarkan radio??? Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulai dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Frekuensi radio menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena. Frekuensi seperti ini termasuk bagian dari spektrum di bawah ini:
Nama band | Singkatan | band ITU | Frekuensi | Panjang gelombang |
< 3 Hz | > 100,000 km | |||
Extremely low frequency | ELF | 1 | 3–30 Hz | 100,000 km – 10,000 km |
Super low frequency | SLF | 2 | 30–300 Hz | 10,000 km – 1000 km |
Ultra low frequency | ULF | 3 | 300–3000 Hz | 1000 km – 100 km |
Very low frequency | VLF | 4 | 3–30 kHz | 100 km – 10 km |
Low frequency | LF | 5 | 30–300 kHz | 10 km – 1 km |
Medium frequency | MF | 6 | 300–3000 kHz | 1 km – 100 m |
High frequency | HF | 7 | 3–30 MHz | 100 m – 10 m |
Very high frequency | VHF | 8 | 30–300 MHz | 10 m – 1 m |
Ultra high frequency | UHF | 9 | 300–3000 MHz | 1 m – 100 mm |
Super high frequency | SHF | 10 | 3–30 GHz | 100 mm – 10 mm |
Extremely high frequency | EHF | 11 | 30–300 GHz | 10 mm – 1 mm |
Di atas 300 GHz | < 1 mm |
Catatan: di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer Bumi begitu besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi “opak” ke frekuensi lebih tinggi dari radiasi elektromagnetik sampai atmosfer menjadi transparan lagi pada yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela optikal.
Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20–20,000 Hz. Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan oleh energi elektromagnetik.
Penghubung listrik didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai Penghubung RF. RF juga merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang juga disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman).
Tapi sekarang radio sudah mulai di tinggalkan peminatnya karena kemajuan teknologi yang begitu pesat radio sekarang tergantikan oleh adanya munculnya Televisi,Internet,Hand Phone,dll