Just another WordPress.com weblog

Archive for April, 2010

Riset 5 Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.

Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik

Salah satu riset saya adalah tentang radio pernahkan kalian mendengarkan radio??? Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulai dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Frekuensi radio menunjuk ke spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena. Frekuensi seperti ini termasuk bagian dari spektrum di bawah ini:

Nama band Singkatan band ITU Frekuensi Panjang gelombang
< 3 Hz > 100,000 km
Extremely low frequency ELF 1 3–30 Hz 100,000 km – 10,000 km
Super low frequency SLF 2 30–300 Hz 10,000 km – 1000 km
Ultra low frequency ULF 3 300–3000 Hz 1000 km – 100 km
Very low frequency VLF 4 3–30 kHz 100 km – 10 km
Low frequency LF 5 30–300 kHz 10 km – 1 km
Medium frequency MF 6 300–3000 kHz 1 km – 100 m
High frequency HF 7 3–30 MHz 100 m – 10 m
Very high frequency VHF 8 30–300 MHz 10 m – 1 m
Ultra high frequency UHF 9 300–3000 MHz 1 m – 100 mm
Super high frequency SHF 10 3–30 GHz 100 mm – 10 mm
Extremely high frequency EHF 11 30–300 GHz 10 mm – 1 mm
Di atas 300 GHz < 1 mm

Catatan: di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh atmosfer Bumi begitu besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi “opak” ke frekuensi lebih tinggi dari radiasi elektromagnetik sampai atmosfer menjadi transparan lagi pada yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela optikal.

Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20–20,000 Hz. Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan pengembangan, dan bukan oleh energi elektromagnetik.

Penghubung listrik didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai Penghubung RF. RF juga merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang juga disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman).

Tapi sekarang radio sudah mulai di tinggalkan peminatnya karena kemajuan teknologi yang begitu pesat radio sekarang tergantikan oleh adanya munculnya Televisi,Internet,Hand Phone,dll

Riset 4 Kelistrikan

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. atau daat di artikan juga sebagai sumber energi yang disalurkan melalui kabel dimana Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

riset kelistrikan kali ini adalah tentang petir tepat nya ketika ‘Hujan’ petir melanda kota palangkaraya beberapa hari yang lalu.Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh.

yang menjadi pertanyaan sekarang, apa hubungan antara kelistrikan dan petir. sebelum itu kita harus tau duli proses pembentikan petir. Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada awan yang bermuatan elektron dan juga proton artinya wan juga dapat disebut sumber listrik.

ada juga beberapa bukti yang dapat meyakinkan bahwa petir termasuk listrik antara lain, dari proses sampai nya petir ke bumi melalui air, merupakan salah satu ciri listrik yang merambat pada benda cair. bukti yang kedua adalah petir dapat mengalir melalui tiang listrik atau pemancar parabola, masuk melalui saluran kabel yang menghubungkan nya ke perabotan elektronik. karena memerima tegangan yang sangat besar mengakibatkan alat elek tronik tersebut rusak yang sering kita kenal dengan sebutan tersambar petir

Riset 3 Kalor

Riset ini membahas tentang kalor. Kalor adalah suatu energi yang mudah diterima dan mudah sekali dilepaskan sehingga dapat mengubah temperatur zat tersebut menjadi naik atau turu. Ada 3 cara perambatan kalor :

1. Konduksi

Konduksi itu adalah peristiwa berpindahnya kalor melalui medium (zat perantara) tanpa disertai dengan perpindahan partikel medium tersebut. Konduksi biasanya dapat terjadi pada zat padat seperti berbagai jenis logam dan gelas.

2. Konveksi

Konveksi itu adalah peristiwa berpindahnya kalor dalam suatu medium yang disertai dengan perpindahan partikel mediumnya. Perpindahan partikel medium terjadi karena adanya perbedaan suatu massa jenis. Konveksi biasa terjadi pada medium berupa zat cair dan gas.

3. Radiasi

radiasi adalah peristiwa berpindahnya  kalor dari satu tempat ke tempat lain dengan melalui pancaran sumber panas tanpa melalui medium. Radiasi terjadi misalnya pada pancaran sinar Matahari ke Bumi.

  • riset yang saya pilih adalah memanaskan air di atas kompor gas yang hanya menghasilkan bara api ( seperti menggunakan arang).
  • pertama panaskan terlebih dahulu air diatas kompor tersebut.proses pemanasan dari kompor gas menuju ceret (tempat merebus air) terjadi poses Radiasi.
  • beberapa saat kemudian air mendidih artinya panas hasil radiasi tadi berpindah ke ceret yang terbuat dari alumunium sehingga terjadi proses Konduksi.
  • Lalu masukan sendok yang terbuat dari alumunim kedalam air yang telah mendidih. jika didiamkan beberapa saat sendok akan terasa panas,itu membuktikan bahwa air telah menghantarkan panas ke sendok yang terbuat dari logam tersebut atau sering disebut Konveksi. ketika kita memegang sendok yang panas, telah terjadi proses Konduksi lagi antara panas dari air yang mendidih tersebut ke tangan kita.

Riset 2 Pemuaian

Pemuaian

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu.Pemuaian tiap-tiap benda berbeda, tergantung suhu di sekitar dan koefisien muai atau daya muai benda tersebut.Benda tersebut akan mengalami muai panjang apabila benda itu hanya memiliki ukuran panjang saja, muai luas terjadi pada benda apabila benda itu memiliki ukuran panjang & lebar, sedangkan muai volum terjadi apabila benda itu mamiliki ukuran panjang, lebar, & tinggi

Sudah menjadi hukum alam, bahwa semua benda akan “memuai” jika di panaskan dan “menyusut” jika didinginkan. Sedikit perkecualian (anomali) terjadi pada air (water), air memiliki volume terkecil pada suhu 4oC, artinya jika kita menaikkan dan menurunkan suhu dari titik 4oC, yang terjadi adalah keduanya akan menyebabkan air “memuai”.

Saya akan membahas Seperti rel kereta api tadi. Rel kereta api merupakan susunan dari beberapa “batang” besi yang sambung-menyambung. Nah coba amati titik persambungan rel tersebut, adakalanya diberi celah sedikit. Hal ini adalah untuk memberi kesempatan saat batang besi tersebut “memuai”, coba bisa kamu bayangkan apa jadinya rel kereta api itu jika dipasang “rapat” dan kemudian memuai?, sebagai gambaran, sebotol air penuh yang tertutup rapat dan disimpan di dalam freezer lemari es, akan pecah karena air di dalam botol memuai saat menjadi es

Riset 1 Suhu Dalam Kehidupan Sehari-hari

Suhu dapat didefinisikan sebagai derajat panas atau dingin suatu benda.suhu sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari walaupun tidak dapat dilihat oleh mata layaknya udara tetapi dapat dirasakan…

Contoh apabila suhu luar tubuh terasa dingin maka tubuh manusia akan mengeluarkan suhu panas dari dalam tubuh untuk menghangatkan tubuh.

Suhu dapat berdampak positif  ataupun negatif

Dampak positif suhu, misalnya apabila suhu dapat digunakan untuk mendinginkan tubuh apabila merasa panas contohnya saya yang habis berjalan-jalan pada panas terik, tubuh saya akan merasa panas lalu saya pulang dan menyalakan pendingin ruangan(AC) karena alat tersebut menghasilkan suhu dingin, lalu saya merasa legaaa…hehe karena tidak merasa panas lagi.

Dampak negatif suhu, misalnya apabila suhu dapat menyebabkan penyakit contohnya saya akan terkena flu apabila suhu udara sangat dingin , seseorang akan terkena penyakit hipotermia apabila tubuh tidak dapat mengeluarkan suhu panas untuk menghangatkan tubuh juga ditambah kondisi tubuh yang lapar dan suhu udara yang dingin.

Suhu dapat diukur dengan menggunakan alat ukur suhu yang dinamakan termometer.

Dari semua itu dapat disimpulakan bahwa suhu sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk membuat dingin atau panas walaupun ada dampak negatif dan juga ada dampak positifnya, serta suhu tidak dapat dilihat melainkan dapat dirasakan.